MalutPedia.Com – Sanana. SMA Negeri 1 Kepulauan Sula disorot setelah muncul dugaan pungutan liar (pungli) terkait penggalangan dana pembangunan gapura sekolah. Informasi ini beredar setelah sejumlah orang tua siswa menyebut adanya permintaan dana sebesar Rp100 ribu per siswa dalam rapat orang tua, sebelum pelaksanaan ujian kelas XIII.

Namun, pihak sekolah membantah adanya pungutan dengan nominal tertentu. Ketua Komite SMA Negeri 1 Kepulauan Sula, Ahmad Buamona, menegaskan bahwa penggalangan dana tersebut bersifat sukarela sesuai Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.

“Dana partisipasi yang disebut Rp100 ribu hanya estimasi. Tidak ada angka yang dipatok. Ada yang memberi Rp30 ribu, Rp50 ribu, bahkan lebih dari Rp100 ribu. Semua sukarela,” jelas Ahmad, Sabtu (2/8/2025).

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Kepulauan Sula, Saida Daeng Hanafi, belum dapat dikonfirmasi terkait sumber anggaran pembangunan, apakah berasal dari dana BOS, BOSDA, atau APBD Provinsi.indh