Malutpedia.com, Sanana – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kepulauan Sula resmi mengumumkan nama-nama peserta yang lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 pada Selasa malam (26/08/2024).

Namun, pengumuman tersebut menuai sorotan dan kekecewaan dari sejumlah honorer yang telah lama mengabdi. Di SD Inpres Minaluli, Kecamatan Mangoli Utara, tercatat empat orang honorer operator layanan operasional yang namanya sudah lama terdaftar dalam Dapodik, tetapi tidak satupun dinyatakan lulus.

Sebaliknya, salah satu peserta yang diketahui tidak pernah mengabdi di sekolah tersebut justru tercatat lulus dalam seleksi PPPK 2024. Peserta bernama Jumiati La Mane itu bahkan disebut tidak pernah diajukan dalam Dapodik oleh pihak sekolah.

Kepala SD Inpres Minaluli, Isryah Halim, saat dikonfirmasi mengaku terkejut dengan hasil pengumuman itu. Ia menegaskan tidak pernah mengeluarkan SK honor maupun rekomendasi kepada Jumiati La Mane.

“Saya tidak pernah memberikan rekomendasi atau SK terhadap honorer atas nama Jumiati La Mane. Bahkan saya tidak pernah bertemu sama sekali dengan yang bersangkutan,” tegas Isryah.

Ia menambahkan, seluruh guru honorer di sekolahnya sangat kecewa dengan keputusan BKPSDM yang meloloskan nama tersebut dari tahap berkas hingga lulus tes CAT.

Diduga kuat, Jumiati La Mane adalah honorer “siluman” atau titipan dalam seleksi PPPK 2024 di SD Inpres Minaluli.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak BKPSDM Kepulauan Sula belum dapat dikonfirmasi terkait dugaan tersebut.tom